Imlek, Dari Ribuan Lampion Hingga Tembok China

Nasional / 18 January 2012

Kalangan Sendiri

Imlek, Dari Ribuan Lampion Hingga Tembok China

Puji Astuti Official Writer
3803

Jelang Hari Raya Imlek 2563 yang akan dirayakan masyarakat keturunan Tionghoa, pernak-pernik Imlek sudah terlihat di berbagai kota Indonesia. Sebagai contoh, Solo saat ini telah dihiasi 1.400 lampion. Seribu diantaranya dipasang sepanjang jalan kawasan Pasar Gede, Solo. 

Tidak kalah meriah dengan Solo, Kota Singkawang malah membuat miniatur Tembok Raksasa (Great Wall) China. Jika tahun sebelumnya Singkawang membuat lampion raksasa, tahun ini mereka membuat gedung yang terdiri dari lampion yang disebut sebagai rumah lampion. Nantinya rumah lampion itu akan dijadikan museum yang memamerkan barang-barang antik milik nenek moyang warga Tionghoa di Singkawang.

Lampion menjadi salah satu pernak-pernik yang wajib hadir di hari raya Imlek karena memiliki makna yang penting, yaitu melambangkan penerang kehidupan. Lampion Imlek berwarna merah, karena masyarakat Tionghoa percaya bahwa warna merah ditakuti setan atau dapat mengusir setan. Dengan memasang lampion merah tersebut, harapan yang disampaikan adalah agar di tahun baru jalan kehidupan mereka diterangi oleh Tuhan dan terlindungi dari gangguan roh jahat.

Perayaan Imlek begitu lekat dalam kehidupan masyarakat Tionghoa dimana mereka saling bersilaturahmi satu sama lain dengan tujuan untuk saling mempererat tali kekeluargaan. Selain itu mereka tak lupa membagikan angpau yang merupakan wujud dari kasih sayang dan kepedulian kepada keluarga dan juga kepada sesama yang hidupnya kurang beruntung. Budaya yang indah dan penuh warna yang saat ini telah memperkaya Indonesia yang multikultur.   

Baca juga artikel lainnya:

Sumber : Berbagai Sumber|Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami